PAPDI: 80 persen penyakit usia dewasa bisa dicegah dengan vaksin

PAPDI: 80 persen penyakit usia dewasa bisa dicegah dengan vaksin

PAPDI: 80 persen penyakit usia dewasa bisa dicegah dengan vaksin

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PAPDI) mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen penyakit pada usia dewasa bisa dicegah dengan vaksinasi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PAPDI, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), saat konferensi pers di Jakarta.

Menurut Prof. Agus, vaksinasi bukan hanya penting untuk anak-anak, tetapi juga sangat penting untuk usia dewasa. Vaksinasi dapat membantu mencegah berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan, seperti influenza, pneumonia, hepatitis, dan masih banyak lagi.

“Vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari penyakit menular. Dengan vaksinasi, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat mengancam nyawa,” ujar Prof. Agus.

Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu mengurangi beban penyakit pada sistem kesehatan. Dengan mencegah penyakit, maka akan mengurangi jumlah pasien yang memerlukan perawatan medis intensif dan mengurangi biaya pengobatan yang harus dikeluarkan.

PAPDI juga mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk masyarakat usia lanjut. Usia lanjut rentan terhadap penyakit-penyakit tertentu, seperti influenza dan pneumonia, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, vaksinasi sangat penting untuk menjaga kesehatan mereka.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi, PAPDI juga akan terus melakukan sosialisasi dan kampanye vaksinasi. Masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif dalam melindungi diri dan keluarga dari penyakit dengan melakukan vaksinasi secara rutin.

Sebagai penutup, Prof. Agus mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung program vaksinasi demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan terhindar dari penyakit. “Mari kita jaga kesehatan kita dengan vaksinasi, karena kesehatan adalah investasi terbaik bagi masa depan kita,” tutup Prof. Agus.